Si kecil sejak di lahirkan telah di beri kemampuan dari sang pencipta untuk mengeluarkan bunyi .. dari tangisan ocehan dan celetuk yang belum memiliki arti , sampai di usia 6 bulan mulai mengucapkan suara-suara yang sering di dengarnya, pada saat usia sekitar satu tahun sudah mulai mengatakan kata seperti bababa mamama papapapa dan
sejenisnya.Sampai di usia 2 tahun biasanya si anak sudah mulai berbicara 2 kata seperti mau mama , minum susu dan sejenisnya dan seiring bertambahnya usia maka si anak akan semakin bertambah kemampuan berbicaranya tergantung lingkungan dan kemampuan masing-masing anak.

Lalu bagaimana jika si kecil tak juga kunjung bisa berbicara? Salah satu yang berpengaruh pada kemampuan berbicara adalah kesehatan anak itu sendiri , semakin sehat anak tersebut semakin cepat untuk berkembang di dukung lingkungan yang baik akan lebih cepat lagi, namun jika dalam usia sudah 6 bulan belum juga bisa berbicara maka si orang tua harus ikut kerja keras dengan memberi stimulasi pada si anak misalnya dengan terus mengajaknya berbincang , mendengarkan lagu-lagu dan terus memberinya suara-suara agar si anak terus bisa mendengar bahasa-bahasa dan tanpa sadar merekamnya di otak .Bermain bersama anak dengan kesabaran dan membuat si anak terus tertarik juga bauk untuk perkembangan otaknya.Tapi jika si kecil tak juga merespon stimulasi-stimulasi yang di berikan sampai usia satu tahun maka si orang tua sebaiknya membawanya ke dokter, jika secara fisik kesehatanya normal maka sebaiknya membawa ke dokter psikologi,psikiater.Meskipun kemampuan anak sebenarnya sesuai kemampuan otaknya dan masing-masing anak berbeda , alangkah baiknya bila berkembangnya sesuai usia yang wajar.

Bagaimana seharusnya si kecil berbicara ?
Berbicara sudah bisa namun ternyata yang di bicarakan si kecdil persis seperti yang di sinetron dan hal-hal yang belum seharusnya di bicarakan maka tugas orang tua mengajaknya berbicara yang sopan,baik dan sesuai norma yang berlaku.pembiasaan berbicara dengan gaya berbicara tertentu itu akan berpengaruh pada gaya bahasanya kelak saat si anak sudah dewasa.